Imbau Siswa Bawa Alat Makan, Cara MTsN 6 Bantul Kurangi Sampah Plastik

Bantul (MTs Negeri 6 Bantul) – Keprihatinan MTs Negeri 6 Bantul terhadap meningkatnya volume sampah plastik yang berterbaran di madrasah memunculkan ide untuk mengurangi bahkan melakukan pelarangan penggunaan plastik di kantin madrasah. Pelarangan ini tidak hanya berlaku untuk para siswa, tetapi juga guru dan pegawai. Hal ini menyusul setelah adanya penguatan dari pemerintah yang memberlakukan sebuah gerakan pelarangan sampah plastik masuk ke sekolah atau madrasah.

Mafrudah Kepala MTs Negeri 6 Bantul sejak Senin (3/2/2020) memulai gerakan ini dengan mewajibkan para siswa untuk membawa alat makan dan minum yang bisa dicuci berkali-kali. “Kami mewajibkan para siswa untuk membawa tempat makan dan minum yang dicuci dan disimpan sendiri oleh siswa dan ditinggalkannya di dalam kelas. Kami juga melarang para siswa membawa sampah plastik ke madrasah dan mengumpulkan penjaga kantin untuk menyukseskan program ini” ungkapnya.

Upaya penyelamatan bumi memang harus ditanamkan pada generasi muda sejak mereka berada di bangku sekolah. Banyaknya limbah plastik yang tidak dapat didaur ulang harus dikurangi, bahkan pada saatnya nanti tidak digunakan sama sekali. Sebelum kebijakan ini diterapkan, Mafrudah juga mengajak elemen terkait untuk menyukseskan program ini, misalnya orang tua wali dan penjual jajaan dari luar. “Harapan kami, orang tua bisa mendukung program madrasah dengan memfasilitasi anak-anak dalam membawa alat makan dan minum, dan bahkan membawakan anak-anak bekal makan di rumah,” tuturnya.

Sementara itu, Harnetti selaku Wakil Kepala Urusan Sarana Prasarana dan Ahmad Daris Mustaffa selaku Wakil Kepala Urusan Kehumasan berkolaborasi untuk menyukseskan program madrasah ini dengan memantau secara berkala para siswa yang membawa perlengkapan makan dan minum. “Kami tempel pengumuman di masing-masing kelas sejak jauh hari agar ada kesempatan bagi siswa untuk bersiap-siap melakukan pengadaan perlengkapan makan dan minum,” kata Harneti.

Meski pada awalnya para siswa merasa repot dan ada beberapa yang belum tertib, tetapi seiring berjalannya waktu mereka melakukannya dengan nyaman. “Membawa alat makan dan minum di sekolah melatih kami untuk tertib mencuci dan memakainya kembali setelah bersih,” ungkap Latifah kelas IXE. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *